Wako: Manfaatkan 10 Hari Terakhir Ramadan, Kejar Malam Lailatul Qadar "  

IMPIANNEWS.COM (Padang).

Tidak terasa puasa yang dijalankan sudah memasuki 14 hari atau sudah setengah jalan. Menjelang Ramadan berakhir, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengajak masyarakat Kota Padang untuk memanfaatkan 10 hari terakhir untuk mengejar malam Lailatul Qadar.

“Jangan sampai sibuk dengan berbagai aktivitas,  malam Lailatul Qadar terlewat," ujar Mahyeldi Ansharullah saat memberikan ceramah di Masjid Nurul Yaqin Sungai Balang Kelurahan Bandar Buat, Jumat (9/6).

Walikota mengajak seluruh jemaah agar memasang niat sejak saat ini. Berniat untuk mampu meraih malam Lailatul Qadar.

"Kita perbanyak iktikaf di masjid dan musala," ajak Mahyeldi.

Mahyeldi kembali mengingatkan kepada masyarakat, untuk terus meningkatkan ibadah. Apalagi sepuluh hari menjelang Lebaran. Sebab banyak manfaat yang diperoleh dari 10 hari terakhir dibulan suci Ramadan yakni salah satunya adalah malam Lailatul Qadar. Biasanya malam Lailatul Qadar hadir pada malam-malam ganjil saat puasa malam ke 21,23,25,27, dan 29.

“Malam Lailatul Qadar merupakan malam terbaik dari seribu bulan. Jika dihitung, seribu bulan itu sama dengan 83 tahun. Saat ini sangat jarang yang berusia 83 tahun. Artinya malam itu hanya hadir sekali seumur hidup, jadi kenapa kita melalai-lalaikan diri,” ucap Walikota saat melaksanakan Safari Ramadan yang mewakili Tim 1 Pemko Padang.

Selain mengejar malam Lailatul Qadar, Walikota mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan 10 hari terakhir dengan banyak berdiam diri di masjid untuk membaca alquran atau iktikaf. Dari pada banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting lebih baik beriktikaf.

“Justru masyarakat mulai mengendurkan ibadah disepuluh hari terakhir Ramadan. Sebab menyiapkan berbagai keperluan untuk Lebaran seperti membuat kue, membeli pakaian Lebaran, perlengkapan rumah sehingga ibadah menjadi terlupakan. Inilah yang harus mulai dirubah dari saat sekarang,”ucapnya.

Dikesempatan ini, Walikota pun mengingatkan agar masyarakat dalam menyambut
Hari Raya Idul Fitri dengan sederhana. Tidak bermewah-mewahan, serta mengurangi hal yang tidak prioritas.

"Lebaran itu tidak harus dengan bermewah-mewahan, sehingga memaksa segala sesuatu harus ada dan baru. Cukup rayakan sesuai dengan kemampuan, dan yang terpenting jangan lupa untuk berzakat, berinfak, dan bersedakah untuk dapat membantu saudara kita yang membutuhkan,”ujarnya. (tf)

Post a Comment

0 Comments