IMPIANNEWS.COM (Padang).
Malamang atau membuat lemang merupakan tradisi masyarakat Kenagarian Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok-Sumatera Barat sejak masa nenek moyangnya. Tradisi tersebut hingga saat ini masih dilaksanakan oleh sebagian masyarakat di daerah itu.
"Malamang ini sebagai tanda kebahagiaan kami menyongsong Lebaran dan juga sebagai cemilan bagi tamu nantinya dan juga pengikat silaturahmi antar masyarakat disini," ujar salah satu masyarakat, Damra Malintang Sati, Sabtu 24 Juni 2017.
Dia mengatakan, tradisi malamang ini sendiri juga sudah ada dan tertanam dari orang tuanya bahwa lamang sebagai makanan di hari Lebaran masyarakat Talang Babungo. "Malamang ini kan sudah ada sejak dahulu jadi kami tinggal melanjutkan tradisi leluhur saja," sambungnya.
Lamang yang ada di Kenagarian ini sangat berbeda dengan lamang yang dibuat oleh masyarakat Sumatera Barat pada umumnya. Lamang tersebut berwarna hitam dan terbuat dari beras hitam yang ditanam sendiri.
"Kalau dari pembuatan tidak banyak perbedaan dengan lamang lainnya, hanya saja bahan yang digunakan berbeda," lanjutnya.
Dia mengatakan, jika untuk lamang yang umum dibuat oleh masyarakat di Sumbar terbuat dari beras pulut, lamang dari Talang Babungo itu terbuat dari beras hitam yang dicampur dengan gula aren yang dicairkan. Selain itu, dalam proses pembuatan terdapat sedikit perbedaan.
"Jika lamang pada umumnya dialas dengan menggunakan daun pisang, lemang dari Talang Babungo ini tidak. Kami membiasakan mencuci bambu yang digunakan untuk memasak lamang ini dan langsung dimasukkan bahannya. Tidak pakai daun," sambungnya.
Tapi, saat ini memang sempat ada terbersit keinginan untuk kembali menyemarakkan tradisi tersebut. Menurutnya, tradisi malamang ini sudah mulai berkurang di tengah masyarakat.
0 Comments