Walikota petahana Hendri Arnis bakal mendapat pesaing dari internal partai Golkar pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Padangpanjang tahun 2018 mendatang. Pesaing internal tersebut adalah Weno Aulia, putra mantan Gubernur Sumatera Barat Hasan Basri Durin.
Partai Golkar menyiapkan Weno Aulia dan Hendri Arnis sebagai figur yang akan diusung pada pemilihan walikota dan wakil walikota Padangpanjang pada pemilihan serentak 2018 mendatang.
“Ada dua kader yang akan diapungkan dalam Pilkada Kota Padangpanjang. Selain Hendri Arnis, ada Weno Aulia,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim saat berbuka bersama dengan anggota Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padangpanjang di Masjid Asasi - Sigando Padang Panjang , Sabtu (17/6).
" Keduanya adalah putra Padangpanjang. Keduanya juga masih tergolong usia muda," imbuh Ketua DPD Partai Golkar Sumbar, Hendra Irwan Rahim .
Dikatakan Hendra, Weno Aulia seorang pengusaha sukses yang juga putra dari Hasan Basri Durin, mantan gubernur Sumbar serta menteri pada ere Soeharto. Sementara, Hendri Arnis sosok anak muda yang tengah menjabat walikota.
"Dua nama ini kita tawarkan ke masyarakat, untuk disepakati oleh ninik mamak dan bundo kanduang, siapa yang paling layak untuk diusung pada Pilkada Padangpanjang 2018," terang Hendra.
"Siapa menurut masyarakat yang lebih baik, Partai Golkar akan menyetujui itu. Kami sangat berharap ninik mamak serta bundo kanduang dan eleman masyarakat lainnya, memberikan masukan soal figur terbaik untuk memimpin Kota Padangpanjang," tambah Hendra.
Saat ini, Hendri Arnis merupakan Dewan Penasehat DPD Partai Golkar Padangpanjang, sementara Weno Aulia adalah kader Golkar yang juga merupakan anak dari mantan gubernur Sumatera Barat Hasan Basri Durin.
Namun Hendra menegaskan bahwa semuanya terpulang kepada masyarakat kota Padangpanjang. Pada akhirnya, tingkat elektabilitas masing-masing kader, baik Hendri Arnis maupun Weno Aulia yang akan menjadi penentu.
“Seluruhnya dipulangkan kepada masyarakat, siapa yang diinginkan untuk maju dalam pilkada nanti. Partai Golkar akan menentukan berdasarkan keinginan masyarakat sehingga pemimpin terpilih merupakan orang yang diinginkan oleh masyarakat,” tambahnya. (***)
0 Comments